Dhek jaman berjuang
Njuk kelingan anak lanang
Biyen tak openi
Ning saiki ana ngendi
Jarene wis menang
Keturutan sing digadang
Biyen ninggal janji
Ning saiki apa lali
Ning gunung
Tak jadongi sega jagung
Yen mendung
Tak silihi caping gunung
Sukur bisa nyawang
Gunung desa dadi reja
Dene ora ilang
Gone padha lara lapa
Artinya:
Ketika masa perjuangan
Ku teringat putraku
Dulu aku rawat
Namun sekarang entah di mana
Katanya sudah merdeka
Terpenuhi apa yang diinginkan
Dulu dia berjanji
Namun sekarang apakah alpa
Di gunung
Kubekali nasi jagung
Kalau mendung
Kupijami caping gunung
Syukurlah jika dia bisa melihat
Kini gunung desa makin ramai
Hingga takkan hilang
Kenangan dulu ketika susah
Caping adalah penutup kepala yang
terbuat dari bambu, begitu teduh jika
dipergunakan disaat panas dan terik
mentari menyinari bumi, ketika masih kecil dulu masih ku temui masyarakat menggunakan caping ini, terutama jika ingin ke sawah, tenggalan, mencari rumput dan ke pasar. Membuat caping diperlukan
ketrampilan dalam menganyam
bambu, tanpa sebuah ketrampilan danketekukan serta ketelitian anyaman caping tidak akan berbentuk. Dan disinilah sebuah filosofi hidup dari pengrajin caping ini terbentuk. Sebuah pribadi yang sabar dan teliti dari pengrajin-pengrajin caping ini.
Kalau anda pernah mendengar CapingGunung, atau capil yang terbuat dari bambu di desa Ringinagung Magetan lang tempat
produksinya. Adapun kantor desa Ringin agung terletak di Jalan Karya Dharma no. 1 Magetan. Kalau
anda dari perempatan Selosari atau
bundaran Selosari maka untuk menuju desa Ringinagung anda ambil jalan ke selatan lurus dan mentok, kemudian belok kanan,
kira-kira 10 meter anda sudah sampai di lokasi. Kalau anda dari arah selatan alun-alun Magetan maka anda ambil arah ke barat,
kemudian belok kiri masuk jalan Karya Dharma, dan anda susuri jalan tersebut, kurang lebih jaraknya 500 meter anda sudah sampai di kantor desa Rininagung Magetan.